[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
1. Jurnal [Kembali]
Percobaan 3
2. Alat dan Bahan [Kembali]
Alat :
3. Rangkaian [Kembali]
4. Prinsip Kerja [Kembali]
Langkah pertama yaitu membuat rangkaian seperti pada gambar 2 yang terdapat pada modul. Kemudian rangkai sesuai dengan gambar, dimana sambungkan setiap rangkaian menggunakan jumper. Pertama sambungkan A dengan B0, B dengan B1, Q dengan H0 dan Q aksen dengan H3. Lalu sambungkan CLR dengan sumber +5V, cx ke kutub negatif kapasitor, RX CX ke kutub katoda dan kaki anoda disambungkan pada kutub positif capasitor, setelah itu R1 ddengan P1 diserikan dan dihubungkan ke vcc +5v.
Pada percobaan pertama sinyal dalam keadaan (A=0 dan B divariasikan sebagai triger, kami menggunakan 1 sebagai nilai B). Maka didapatkan ketika switch pada B diubah dari 0 ke 1 terjadinya perpindahan yang ditandai dengan berpindahnya lampu dari H0 ke H3, dimana Q yang awalnya pada kondisi stabil 0 ketika B nya diubah lampu pada H0 menyala namun hanya sesaat. Untuk Q aksen, yang awalnya keadaan stabil 1 ketika di triger oleh B berpindah dari 1 ke 0 namun hanya sesaat. Untuk keadaan kedua dimana (A sebagai triger, kami menggunakan nilai 0, dan B= 1). Sehingga diperoleh ketika Q yang awalnya bernilai 0 diberi triger oleh A berpindah menjadi 1 tetapi hanya sebentar, dan ketika Q akswn yang awalnya stabil bernilai 1 di triger oleh A sehingga berpindah ke 0 tetapi hanya sebentar.
Untuk perocobaan selanjutnya yaitu memvariasikan nilai kapsitor dan resistor, hal ini dilakukan guna untuk melihat perubahan waktu yang diperoleh ketika diberikan triger. Variasi dari kapasitor yaitu 100 uF, 470 uF, dan 940 uF. Pada hasil percobaan yang dilakukan diperoleh ketika nilai kapasitor semakin besar maka waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari H0 ke H3 semakin lama. Dan begitu juga sebaliknya.
1. Analisa pengaruh kapasitor dan resistor !
kapasitor dan resistor berpengaruh pada waktu yang diperlukan multivibrator monostabal pada percobaan 3 kembali ke posisi Stabilnya, dimana semakin besar nilai kapasitor dan resistor, semakin lama juga waktunya ke kondisi stabil. hambatan Potensiometer sebanding dengan lamanya sistem kembali ke kondisi stabil.
2. Bandingkan hasil pada praktikum dengan hasil perhitungan dan cari persentase error!
Secara keseluruhan hasil pada praktikum dengan hasil perhitungan memiliki nilai yang tidak sama. Pada kondisi (w min CRI), hasil pada praktikum lebih kecil jangka waktu kembali ke kondisi stabil dan pada hasil perhitungan. Sedangkan pada kondisi tw max, hasil pada praktikum lebih besar daripada hasil perhitungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar